Monday, August 6, 2012

UAS JARKOM TEORI


NAMA             :PERDANA SHUNTO PUTRO
NIM                 :SIA201025
UJIAN             :JARKOM (TEORI)
DOSEN          : NAHAR MARDIYANTORO M.KOM

1.    Mode yang berlaku pada WLAN
-          Mode Ad-hoc
Pada dasarnya mirip dengan topologi bus pada jaringan wired. Mode ad hoc tidak memerlukan central node atau Access Point.

-          Wi-Fi client
Dapat berkomunikasi secara peer to peer. Setiap Wi-Fi client akan bertindak sebagai penghubung sekaligus repeater(penguat sinyal) bagi Wi-Fi client yang berada di sebelahnya
2.    Teknik POE ( Power Over Ethernet )
POE adalah mengalirkan listrik melalui pair kabel UTP yang tidak digunakan, kabel listrik dialirkan melalui satu kabel UTP dan kemudian sebelum mencapai AP, dipisah kembali. Listrik dialirkan lagi melalui kabel listrik dan dicolokkan pada power cord, sedangkan data dicolokkan pada port RG-45.
Manfaatnya adalah   menghemat space di box Client sehingga tidak diperlukan lagi Catu daya terpisah. Cukup sebuah kabel UTP saja yang terpasang antara switch dan access point
3.    Faktor yang mempengaruhi kuaitas/performance jaringan wireless
-          Panjang Gelombang (Wavelength) adalah jarak antara 1 ujung puncak gelombang dengan puncak lainnya secara horizontal. Sinyal ini awalnya di mulai sebagai sinyal AC yang di generate oleh transmitter / pemancar didalam sebuah Access Point (AP) dan dikirim ke antenna, dimana di radiasikan sebagai gelombang sinus. Selama proses ini, arus mengubah medan elektromagnetik disekitar antena, sehingga antena mengirim sinyal elektrik dan magnetik.
-          Frekuensi (Hz) menentukan seberapa sering singnal terlihat /muncul. Frekuensi biasa diukur dalam besaran detik, direferensikan sebagai cycle.
-          Amplitudo, adalah jumlah energi yang di berikan dalam sebuah signal
-          Jenis Pemancarnya
-          Letak Pemancar
-          Kualitas Media (Cuaca)
-          Kekuatan sinyal, juga akan terpengaruh jika kartu LAN nirkabel atau Access Point diletakkan di dekat permukaan logam dan padat material densitas tinggi. Jika ada hambatan dalam jalur sinyal radio antara Access Point dan kartu LAN nirkabel, sinyal radio mungkin baik diserap atau tercermin. Maka daya jangkaunya akan berkurang.
4.    WDS (Wireless Distribution System)
WDS sampai saat ini masih digunakan karena memungkinkan jaringan nirkabel yang akan diperluas menggunakan beberapa jalur akses tanpa memerlukan kabel tulang punggung untuk dapat saling terhubung.
-          WDS bridge
Adalah komunikasi access points Wireless Distribution System hanya satu dengan lainnya (antar AP) dan tidak membolehkan wireless clients lainnya atau Station(STA) untuk mengaksesnya.
-          WDS repeater
access point berkomunikasi satu sama lain dan juga dengan wireless Station (STA), Access point yang dioperasikan dalam mode repeater perlu menterjemahkan frame kedalam format frame yang lain saat forward frame antara koneksi wireless dan WDS link.
5.    Hubungan kekuatan daya AP yang diterima atau dipancarkan dengan polarisasi antena
Kekuatan daya dari AP mempengaruhi jarak pancar, semakin besar daya AP maka akan semakin jauh jarak pancarnya, sedangkan polarisasi antena adalah arah medan listrik yang diradiasikan oleh antena. Jika arah tidak ditentukan maka polarisasi merupakan polarisasi pada arah gain maksimum. Polarisasi dari energi yang teradiasi bervariasi dengan arah dari tengah antena, sehingga bagian lain dari pola radiasi mempunyai polarisasi yang berbeda. Polarisasi antena juga mampu menembus dinding dibawah Antena hingga jarak radius 500-800Meter dibawah tiang atau tower yang mampu diakses langsung (tidak berlaku untuk beton).

No comments:

Post a Comment