NAMA :PERDANA
SHUNTO PUTRO
NIM :SIA201025
UJIAN :JARKOM
(TEORI)
DOSEN :
NAHAR MARDIYANTORO M.KOM
1. Mode
yang berlaku pada WLAN
-
Mode
Ad-hoc
Pada
dasarnya mirip dengan topologi bus pada jaringan wired. Mode ad hoc tidak memerlukan central node atau Access
Point.
-
Wi-Fi
client
Dapat berkomunikasi secara peer to peer. Setiap Wi-Fi client akan
bertindak sebagai penghubung sekaligus repeater(penguat sinyal) bagi Wi-Fi
client yang berada di sebelahnya
2. Teknik
POE ( Power Over Ethernet )
POE adalah mengalirkan listrik melalui pair kabel
UTP yang tidak digunakan, kabel listrik dialirkan melalui satu kabel UTP
dan kemudian sebelum mencapai AP, dipisah kembali. Listrik dialirkan lagi
melalui kabel listrik dan dicolokkan pada power cord, sedangkan data
dicolokkan pada port RG-45.
Manfaatnya adalah menghemat
space di box Client sehingga tidak diperlukan lagi Catu daya terpisah.
Cukup sebuah kabel UTP saja yang terpasang antara switch dan access point
3. Faktor
yang mempengaruhi kuaitas/performance jaringan wireless
-
Panjang Gelombang (Wavelength) adalah jarak
antara 1 ujung puncak gelombang dengan puncak lainnya secara horizontal. Sinyal
ini awalnya di mulai sebagai sinyal AC yang di generate oleh transmitter /
pemancar didalam sebuah Access Point (AP) dan dikirim ke antenna, dimana di
radiasikan sebagai gelombang sinus. Selama proses ini, arus mengubah medan
elektromagnetik disekitar antena, sehingga antena mengirim sinyal elektrik dan
magnetik.
-
Frekuensi (Hz) menentukan seberapa sering
singnal terlihat /muncul. Frekuensi biasa diukur dalam besaran detik,
direferensikan sebagai cycle.
-
Amplitudo, adalah jumlah energi yang di
berikan dalam sebuah signal
-
Jenis Pemancarnya
-
Letak Pemancar
-
Kualitas Media (Cuaca)
-
Kekuatan sinyal, juga akan terpengaruh jika
kartu LAN nirkabel atau Access Point diletakkan di dekat permukaan logam dan
padat material densitas tinggi. Jika ada hambatan dalam jalur sinyal radio
antara Access Point dan kartu LAN nirkabel, sinyal radio mungkin baik diserap
atau tercermin. Maka daya jangkaunya akan berkurang.
4. WDS
(Wireless Distribution System)
WDS sampai saat ini masih digunakan karena memungkinkan
jaringan nirkabel yang akan diperluas menggunakan beberapa jalur akses tanpa
memerlukan kabel tulang punggung untuk dapat saling terhubung.
-
WDS bridge
Adalah komunikasi access
points Wireless Distribution System hanya satu dengan lainnya (antar AP) dan
tidak membolehkan wireless clients lainnya atau Station(STA) untuk mengaksesnya.
-
WDS repeater
access point berkomunikasi
satu sama lain dan juga dengan wireless Station (STA), Access point yang
dioperasikan dalam mode repeater perlu menterjemahkan frame kedalam format
frame yang lain saat forward frame antara koneksi wireless dan WDS link.
5.
Hubungan kekuatan daya AP yang diterima atau
dipancarkan dengan polarisasi antena
Kekuatan
daya dari AP mempengaruhi jarak pancar, semakin besar daya AP maka akan semakin
jauh jarak pancarnya, sedangkan polarisasi antena adalah arah medan
listrik yang diradiasikan oleh antena. Jika arah tidak ditentukan maka
polarisasi merupakan polarisasi pada arah gain maksimum. Polarisasi dari energi
yang teradiasi bervariasi dengan arah dari tengah antena, sehingga bagian lain
dari pola radiasi mempunyai polarisasi yang berbeda. Polarisasi antena juga mampu menembus dinding dibawah Antena hingga jarak radius
500-800Meter dibawah tiang atau tower yang mampu diakses langsung (tidak
berlaku untuk beton).
No comments:
Post a Comment